Latest News

LEGENDA SURONGGOTO (Legenda sekitar Mlonggo)


LEGENDA SURONGGOTO (Legenda sekitar Mlonggo)




Suronggoto merupakan legenda seorang dari masa kasunanan yang berkembang di sekitar Bangsri dan Mlonggo. Ia diceritakan sebagai orang yang memiliki kesaktian dan ambisinya untuk mempersunting wanita yang disukai berani mengorbankan apa saja. Ceritanya kemudian dihubungkan dengan pemberian nama desa tertentu dan dengan binatang yang dinamai Yuyu Gotho serta dikaitkan dengan Ular Lempe.
Bertemu Dewi Wiji.

Cerita dari Kecamatan Bangsri pada jaman Kasunanan, Suronggoto mau bertamu kepada Ki Ageng Bangsri. Ia berasal dari Pulau Mandalika. Namun, sesampai di sana ia tidak bertemu dengan Ki Ageng Bangsri tetapi bertemu anaknya. Saat melihat anak Ki Ageng Bangsri Ia tertarik padanya, tetapi ia ditolak karena Suronggoto masih adik bapaknya. Namun Dewi Wiji menolak dan lari minta tolong ke penjual bunga di Desa Kembang. Penjual bunga ketahuan menyembunyikan Dewi wiji setelah Suronggoto tahu maka penjual bunga itu dibunuh. Dewi wiji minta tolong kepada pak Jenggot, tokoh tersebut dibunuh dan selanjutnya tempat tersebut disebut Desa Jenggotan.Kabar Dewi Wiji sampai ke Sunan Muria. Disana terdapat orang yang dikenal Cebolek dan Si bagus anak Ki Ageng Pandanaran. Dewi Wiji menghadap ke sunan dan menyampaikan permasalahan bahwa dia dikejar-kejar pamannya. Ia kembali tetapi tidak berani menghadap Suronggoto dan ia kembali menghadap sunan Muria. Suronggoto bersumpah jika tidak bisa mengawini Dewi Wiji maka ia akan membumihanguskan Bangsri.
Menjadi Yuyu Gotho.

Suronggoto melihat Ki Ageng Bangsri membawa pusaka, ia merasa kalah maka ia menceburkan diri ke laut. Ketika masuk ke laut Suronggoto menjadi yuyu yang dikenal Yuyu Gotho dan mengancam akan merusak Bangsri. Ia bersumpah kalau Dewi Wiji tidak dikorbankan maka rakyat akan dihancurkan. Ki Ageng Bangsri minta pertimbangan kepada Sunan Muria. Setelah itu Sunan Muria menyarankan putri Ki Ageng Bangsri dikorbankan. Selanjutnya anak perempuannya masuk ke laut. Setelah masuk ke laut ia menjadi ular lempe. Sampai sekarang terdapat cerita rakyat jika ada orang digigit ular lempe obatnya yuyu gotho ditumbuk lembut dioleskan, sebaliknya jika digigit yuyu gotho maka obatnya darah ular lempe. Ular lempe dilaut ukurannya kecil di sekitar pulau Mandalika. Ular tersebut kecil sebesar kelingking bisa menggigit. Yuyu Gotho yang ada dilaut tetapi berbulu dan warnanya hitam da yuyu tersebut beracun. Yuyu ini beracun dan dijadikan bubuk kopi yang dapat digunakan untuk meracun orang. Racun yuyu ini sangat ganas. Jika bubuk kopi diletakkan dibawah gelas saja dapat meracuni air di dalam gelasnya. oleh (Sukawi, desa Plajan Kec.Mlonggo)


Sumber : wikipedia